Pada Q4 2025, Thailand mengatakan bahwa mereka akan memperkenalkan sandbox crypto nasional. Ini setelah sebuah pilot tahun 2024 di Phuket di mana penggunaan pembayaran digital meningkatkan kenyamanan pariwisata. Proyek ini akan menjadikan Thailand sebagai destinasi wisata yang ramah crypto dan mempertimbangkan penurunan kunjungan wisatawan pada 2025.
Strategi Ekonomi di Balik Langkah Ini
Thailand sangat bergantung pada pariwisata, karena industri ini menyumbang hampir 20 persen dari PDB negara tersebut. Menurut Bangkok Post, kedatangan wisatawan pada bagian pertama tahun 2025 menurun sebesar 5 persen -16,6 juta dibandingkan 17,5 juta pada tahun 2024. Pengenalan pembayaran digital di Thailand telah berkontribusi pada rencana untuk meningkatkan dan perekonomiannya serta menarik wisatawan yang lebih canggih.
Regulasi dan Pengawasan Regulasi
Dua otoritas, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Bank of Thailand (BOT), akan mengoperasikan sandbox secara bersama-sama. Pada bulan Maret dan Juli 2025, SEC memberikan otorisasi kerangka, dan konsultasi dimulai hingga 13 Agustus 2025. Para wisatawan akan dapat mengonversi aset digital melalui operator berlisensi dan dompet elektronik di BOT yang akan mengatur pembayaran. Para wisatawan akan memperdagangkan kripto melalui platform berlisensi dan membayar dalam baht Thailand melalui pembayaran QR code dan pembayaran dompet elektronik. Namun, pendapatan dari penambangan dan airdrop dikenakan pajak.
Konsekuensi terhadap Pariwisata dan Posisi di Dunia
Pada tahun 2024, Thailand menerima 35,54 juta pengunjung asing yang menghasilkan 1,67 triliun baht. Namun, pada tahun 2025, situasinya berada pada kemunduran, dan keuangan digital dapat menjadi solusi. Thailand menjadi salah satu kekuatan regional seperti Singapura dan Hong Kong yang memutuskan untuk menempatkan dirinya di peta sebagai pusat aset digital dengan diperkenalkannya sandbox. Sikap progresif Thailand sudah mulai muncul dalam pengecualian terkait PPN dan persetujuan ETF.
Jumlah orang yang memiliki aset digital di dunia pada tahun 2024 adalah 617 juta, dan nilai pasarnya adalah 3,7 triliun dolar. Dengan penggabungan Bitcoin dalam sektor pariwisata, negara tersebut memperkuat ekonominya saat memperkenalkan diri ke dalam arus keuangan digital internasional.
Reaksi Moral dan Budaya yang Populer
Reaksi di X positif dan sebagian besar pengguna menyebut langkah ini sebagai bullish untuk adopsi crypto. Yang lainnya lebih sinis terhadap meme termasuk postingan terbaru tentang burung gagak yang memegang pisau yang diposting sebagai lelucon di satu sisi dan peringatan di sisi lain. Masalah pencegahan penipuan dan pengetahuan yang dimiliki orang-orang tentang sandbox akan sangat penting.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Thailand Akan Meluncurkan Sandbox Kripto untuk Wisatawan pada Q4 2025
Pada Q4 2025, Thailand mengatakan bahwa mereka akan memperkenalkan sandbox crypto nasional. Ini setelah sebuah pilot tahun 2024 di Phuket di mana penggunaan pembayaran digital meningkatkan kenyamanan pariwisata. Proyek ini akan menjadikan Thailand sebagai destinasi wisata yang ramah crypto dan mempertimbangkan penurunan kunjungan wisatawan pada 2025.
Strategi Ekonomi di Balik Langkah Ini
Thailand sangat bergantung pada pariwisata, karena industri ini menyumbang hampir 20 persen dari PDB negara tersebut. Menurut Bangkok Post, kedatangan wisatawan pada bagian pertama tahun 2025 menurun sebesar 5 persen -16,6 juta dibandingkan 17,5 juta pada tahun 2024. Pengenalan pembayaran digital di Thailand telah berkontribusi pada rencana untuk meningkatkan dan perekonomiannya serta menarik wisatawan yang lebih canggih.
Regulasi dan Pengawasan Regulasi
Dua otoritas, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Bank of Thailand (BOT), akan mengoperasikan sandbox secara bersama-sama. Pada bulan Maret dan Juli 2025, SEC memberikan otorisasi kerangka, dan konsultasi dimulai hingga 13 Agustus 2025. Para wisatawan akan dapat mengonversi aset digital melalui operator berlisensi dan dompet elektronik di BOT yang akan mengatur pembayaran. Para wisatawan akan memperdagangkan kripto melalui platform berlisensi dan membayar dalam baht Thailand melalui pembayaran QR code dan pembayaran dompet elektronik. Namun, pendapatan dari penambangan dan airdrop dikenakan pajak.
Konsekuensi terhadap Pariwisata dan Posisi di Dunia
Pada tahun 2024, Thailand menerima 35,54 juta pengunjung asing yang menghasilkan 1,67 triliun baht. Namun, pada tahun 2025, situasinya berada pada kemunduran, dan keuangan digital dapat menjadi solusi. Thailand menjadi salah satu kekuatan regional seperti Singapura dan Hong Kong yang memutuskan untuk menempatkan dirinya di peta sebagai pusat aset digital dengan diperkenalkannya sandbox. Sikap progresif Thailand sudah mulai muncul dalam pengecualian terkait PPN dan persetujuan ETF.
Jumlah orang yang memiliki aset digital di dunia pada tahun 2024 adalah 617 juta, dan nilai pasarnya adalah 3,7 triliun dolar. Dengan penggabungan Bitcoin dalam sektor pariwisata, negara tersebut memperkuat ekonominya saat memperkenalkan diri ke dalam arus keuangan digital internasional.
Reaksi Moral dan Budaya yang Populer
Reaksi di X positif dan sebagian besar pengguna menyebut langkah ini sebagai bullish untuk adopsi crypto. Yang lainnya lebih sinis terhadap meme termasuk postingan terbaru tentang burung gagak yang memegang pisau yang diposting sebagai lelucon di satu sisi dan peringatan di sisi lain. Masalah pencegahan penipuan dan pengetahuan yang dimiliki orang-orang tentang sandbox akan sangat penting.